Saat melakukan investasi dalam instrumen obligasi, Anda tentu akan menemukan istilah Floating pinch floor atau kupon mengambang. Istilah tersebut memegang peranan penting dalam laba investasi obligasi milik Anda.
Hal itu membuat Anda harus memahami tentang istilah-istilah semacam itu sebelum membeli Savings Bond Ritel (SBS). Pemahaman tersebut tidak berlaku untuk para pemula saja melainkan juga para elder investasi.
Lantas, sebenarnya apakah makna dan arti dari istilah tersebut? Nah, untuk mencari tau pengertiannya, langsung saja Anda simak penjelasan lengkapnya pada ulasan yang ada di bawah ini.
Pengertian Floating pinch Floor
Untuk Anda para investor senior, pastinya sudah tidak begitu asing dengan istilah kupon mengambang atau floating pinch level ini. Hal itu karena memang istilah itu kerap ditemukan di instrumen SBR yang menjadi salah satu favorit para investor.
Istilah tersebut merujuk pada jenis kupon atau bunga yang nantinya akan diperoleh investor. Dengan kata lain, floating nan level artinya suatu kupon mengambang mengacu pada tingkat suku bunga acuan dan besarannya tersebut bisa mengalami perubahan mengikuti BI 7DRRR atau BI 7 Day Reverse Repo Rate.
Keberadaan ketentuan semacam itu membuat jika terjadi kenaikan suku bunga BI, maka hasil kupon SBR yang Anda peroleh sebagai investor juga mengalami potensi kenaikan. Menariknya, terdapat kupon minimal yang membuat nilainya tidak akan ikut menurun pada saat sedang terjadi tren penurunan.
Hal itu membuat keuntungan yang diperoleh akan tetap seperti di batas minimum yang telah ditentukan. Penetapan nilai batas minimum umumnya ditetapkan pihak pemerintah dan tiap tiga bulan sekali akan ditinjau penetapan kupon yang merujuk BI 7DRRR.
Keuntungan Memilih Instrumen Dengan Sistem Floating pinch Floor
Dalam penjelasan sebelumnya telah disinggung sedikit bahwa para investor dapat memperoleh beberapa keuntungan saat memilih instrumen investasi bersistem floating pinch floor. Oleh karena itu, tidak heran apabila banyak investor memilih investasi dengan sistem tersebut.
Lantas, keuntungan apa sajakah yang bisa didapatkan saat memilih investasi dengan sistem ini? Nah, berikut ini adalah beberapa macam keuntungan yang bisa Anda peroleh.
1. Mendapatkan Imbal Hasil Lebih Maksimal
Instrumen yang mempunyai sistem kupon mengambang dapat membuat peluang meraih imbal hasil atau keuntungan menjadi lebih optimal lagi. Hal tersebut dapat terbukti dari adanya information yang memperlihatkan jika rata-rata suku bunga kupon ini cenderung lebih tinggi yakni sekitar 2,05 persen setiap tahunnya dari batas minimal.
Akibat adanya potensi mendapatkan keuntungan lebih besar itu membuat para investor lebih tertarik membeli instrumen dengan modal sistem tersebut. Bukan cuma itu saja, Anda sebagai investor juga akan memiliki peluang lebih tinggi untuk memperoleh pasif income lebih optimal tiap tahunnya.
Oleh karena itu, apabila ingin memperoleh imbal hasil seperti itu, maka Anda dapat memilih produk atau instrumen investasi yang menerapkan sistem kupon mengambang. Namun, yang perlu dipahami adalah tingkat bunga yang diberikan tidak selalu naik dan bergantung pada suku bunga acuan Bank Indonesia.
Akan tetapi, pada saat bunga acuan Bank Indonesia mengalami penurunan, bunga di instrumen kupon ini tidak akan jatuh lebih rendah dari batas minimal. Artinya, para investor tidak akan mengalami kerugian dalam jumlah besar.
2. Mempunyai Potensi Peningkatan Tingkat Suku Bunga
Keuntungan berikutnya dari memilih produk obligasi yang menerapkan sistem kupon mengambang adalah dapat memberikan peluang kupon mengalami kenaikan dalam periode tertentu. Penetapan dari tingkat kupon mengacu pada tingkat bunga acuan BI 7DRRR.
Hal itu membuat investor yang membeli instrumen jenis tersebut bisa memperoleh peluang imbal hasil lebih tinggi dari batas minimal kuponnnya. Sementara itu, sesuai penjelasan sebelumnya, tingkat bunga dari instrumen tersebut juga tidak lebih rendah dari batas minimal yang telah ditetapkan penerbit.
Dengan memilih sistem kupon seperti ini, investor mempunyai peluang memperoleh suku bunga lebih tinggi. Akan tetapi, di sisi lainnya investor tidak akan mungkin mengalami penurunan melebihi batas minimal yang telah ditetapkan.
Rumus Menghitung Floating pinch Floor dan Contohnya
Setelah mengetahui pengertian dan keuntungannya, selanjutnya akan dijelaskan juga bagaimana rumus perhitungan dari kupon mengambang. Dibandingkan dengan tingkat bunga tetap, perhitungan dari kupon ini terbilang lebih rumit.
Berikut adalah gambaran perhitungan rumusnya:
Kupon Minimal = BI 7DRRR + Spread / Perubahan Persentase Tingkat Bunga
Untuk memudahkan dalam memahami seperti apa perhitungannya, Anda dapat melihat contohnya pada kasus di bawah ini.
Contoh:
Anda sebagai investor berminat untuk membeli instrumen atau produk Surat Berharga Negara atau SBN dengan seri SBR011. Pada instrumen tersebut menggunakan sistem kupon mengambang dengan besar nilainya 5,5 persen tiap tahunnya.
Kondisi itu membuat Anda sebagai investor dapat memperoleh peluang imbal hasil lebih tinggi dibandingkan minimal persentase tersebut saat suku bunga acuan dari BI ditingkatkan.
Pada sisi lainnya, saat BI mengambil kebijakan menurunkan tingkat suku bunga acuan, para investor di produk instrumen tersebut tidak akan mendapatkan imbal hasil lebih rendah dari 5,5 persen per tahun sesuai batas minimal ketentuannya.
Dari informasi yang disampaikan di atas, dapat ditemukan simulasi perhitungan kuponnya seperti berikut:
Diketahui BI 7DRRR adalah sebesar 3,5 persen dengan dispersed 2 persen atau 200 bps. Artinya, kupon minimum dari produk instrumennya adalah
Kupon Minimum = 3,5 persen + 2 persen = 5,5 persen
Jadi, jika tingkat bunga BI 7DRRR ditingkatkan ke 4 persen di masa mendatang, maka kupon produknya tersebut dapat berubah jadi 6 persen. Kondisi sebaliknya, jika terjadi penurunan bunga BI 7DRRR di 3 persen, kupon produknya tidak turun sampai 5 persen dan berada sesuai batas minimal yaitu 5,5 persen.
Berdasarkan contoh perhitungan di atas, dapat Anda pahami apabila investor yang membeli produk dengan kupon mengambang bisa memperoleh tingkat bunga lebih tinggi dibanding batas minimal. Akan tetapi, saat suku bunga acuan mengalami penurunan, complaint kupon yang diperoleh investor tidak lebih rendah dari batas minimal ketentuan.
Dengan sistem kerja seperti itu, dapat dikatakan bahwa produk dengan sistem kupon seperti ini sangat pas dipilih oleh para investor dengan profil risiko rendah. Pasalnya, risiko kerugian yang kemungkinan akan ditanggung jumlahnya terbilang kecil.
Di sisi lainnya, peluang dalam meraih keuntungannya bisa lebih carnivore dari perkiraan. Meskipun seperti itu, para investor tetap harus teliti dalam melihat kredibilitas serta legalitas instrumennya supaya terhindar dari tindak penipuan atau kejahatan lainnya.
Memilih instrumen dengan sistem floating pinch level bisa jadi solusi bagi Anda yang ingin investasi di tengah kondisi perekonomian dunia yang sedang tidak stabil. Pasalnya, sistem kupon ini dinilai aman tetapi juga dapat memberikan keuntungan menjanjikan.
Keuntungan dari kupon ini adalah investor mempunyai potensi untuk memperoleh keuntungan tinggi saat bunga acuan ditingkatkan, namun saat turun imbal hasilnya tidak akan melebihi batas minimal kupon. Oleh karena itulah, instrumen ini bisa jadi alternatif bagi investor untuk mendapatkan keuntungan optimal.