Loading Ramp – Perlu diketahui tidak semua Pabrik Kelapa Sawit menggunakan Loading Ramp, ada juga Pabrik yang menggunakan Conveyor jenis Scraper yang berfungsi membawa TBS ke lori dan ada juga yang langsung membawa TBS ke rebusan seperti pada Continues Sterilizzer. Namun, yang akan kita bahas adalah Pabrik Kelapa Sawit yang menggunakan Loading Ramp (Konvensional).
Loading Ramp merupakan rangkaian proses awal dari pengolahan kelapa sawit sebelum memasuki proses selanjutnya. Fungsi dari Loading Ramp adalah sebagai tempat penampungan semenatra Tandan Buah Segar sebelum dimasukkan ke dalam lori (Fruit Cages). Umumnya Loading Ramp terdiri dari dua sisi dengan 12 pintu dengan masing-masing berkapasitas 10 sd 15 ton kemampuan penampungan ± 360 ton Tandan Buah Segar. Areal lantai Loading Ramp berukuran semua seluas 40 m x 22 m dua sisi dapat menampung 400 ton Tandan Buah Segar masing-masing sisi sehinggah full daya tampung tersedia ± 1200 ton Tandan Buah Segar atau sama dengan 20 jam produksi. Kembali lagi ke creation loading ramp yang telah di rencanakan pada saat pembangunan pabrik kelapa sawit.
Design loading ramp akan sangat berbeda-beda untuk masing-masing pabrik, creation loading ramp biasanya di tentukan berdasarkan kapasitas pabrik kelapa sawit. Biasanya pabrik kelapa sawit berkapasitas 30 TPH, 45 TPH, 60 TPH, 90 TPH bahkan ada juga yang 120 TPH.
Fungsi dari Loading Ramp adalah
Loading Ramp (atau sering disebut juga sebagai “Ramp Muat”) adalah salah satu fasilitas yang penting dalam pabrik pengolahan kelapa sawit. Fungsi Loading Ramp melibatkan beberapa aspek penting dalam rantai pasok kelapa sawit. Berikut penjelasan lengkap mengenai fungsi Loading Ramp:
- Menerima dan Memindahkan TBS ke Lori: Salah satu fungsi utama Loading Ramp adalah untuk menerima tandan buah segar (TBS) yang datang dari kebun sawit dan memindahkannya ke atau lori. Ini adalah tahap awal dalam proses pengolahan TBS menjadi minyak kelapa sawit. Truk-truk ini membawa TBS dari kebun ke pabrik kelapa sawit. Loading Ramp memfasilitasi transportation TBS dari truk ke dalam pabrik dengan efisien dan aman.
- Tempat Penyimpanan Sementara TBS: Loading Ramp juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara TBS sebelum mereka masuk ke tahap pengolahan berikutnya dalam pabrik. Hal ini memungkinkan pabrik untuk mengatur aliran TBS yang masuk ke pabrik sehingga dapat menghindari kemacetan dan memastikan kontinuitas produksi yang lancar.
- Menjamin Kontinuitas Pengolahan TBS: Salah satu aspek kunci dalam pengolahan kelapa sawit adalah memastikan kontinuitas produksi. Loading Ramp adalah bagian dari sistem yang dirancang untuk mengoptimalkan aliran TBS ke pabrik. Dengan mengatur transportation TBS dengan baik, Loading Ramp membantu menjaga kelancaran operasi pabrik dan memastikan bahwa TBS tersedia secara konsisten untuk diproses.
Selain fungsi-fungsi utama ini, Loading Ramp juga dapat memainkan peran penting dalam pengawasan dan pengendalian kualitas TBS yang masuk ke pabrik. Beberapa Loading Ramp dilengkapi dengan peralatan pemantauan yang memungkinkan pengukuran berat dan pengujian kualitas awal TBS sebelum masuk ke pabrik. Hal ini membantu pabrik dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalah kualitas yang mungkin timbul.
Jika di Loading Ramp tidak lancar (Penuh) akan dapat menyebabkan:
Gangguan atau ketidak lancaran dalam operasi Loading Ramp dalam sebuah pabrik pengolahan kelapa sawit dapat berdampak signifikan pada efisiensi, produktivitas, dan kualitas produksi. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai dampak dari Loading Ramp yang tidak lancar:
- Tidak Stabilnya Proses Masuk Buah ke dalam Pabrik: Loading Ramp adalah pintu masuk utama bagi tandan buah segar (TBS) ke pabrik. Jika Loading Ramp tidak beroperasi dengan lancar atau penuh, aliran TBS dari truk ke dalam pabrik akan terganggu. Ini bisa menyebabkan ketidakstabilan dalam proses masuk buah ke dalam pabrik. TBS mungkin tertahan di luar pabrik, mengakibatkan antrian truk dan kemacetan.
- Buah Masuk Tertunda, Tidak Terjaminnya Sistem FIFO (First In First Out): Dalam industri pengolahan kelapa sawit, sistem FIFO (First In, First Out) sering digunakan untuk memastikan bahwa TBS yang masuk pertama kali adalah yang pertama kali diolah. Gangguan pada Loading Ramp dapat menyebabkan penundaan dalam masuknya TBS ke dalam pabrik, yang pada gilirannya dapat mengganggu sistem FIFO. Hal ini dapat mempengaruhi urutan pengolahan dan menyulitkan pencatatan serta pelacakan produksi.
- Throughput Tidak Maksimal: Gangguan pada Loading Ramp dapat mengurangi throughput atau kapasitas produksi pabrik. Ketika TBS tidak masuk dengan lancar, proses pengolahan pabrik mungkin tidak berjalan pada kapasitas maksimalnya. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan produksi harian dan berdampak pada efisiensi operasional secara keseluruhan.
- Dapat Mempengaruhi Terjadinya Kenaikan FFA (Free Fatty Acid): Kenaikan kadar Free Fatty Acid (FFA) dalam minyak kelapa sawit adalah masalah serius dalam industri ini. Jika TBS tertunda di Loading Ramp dan terpapar panas, FFA dalam buah dapat meningkat. Selain itu, jika TBS membusuk atau terkontaminasi selama penundaan, ini juga dapat menyebabkan kenaikan FFA. Minyak dengan kadar FFA yang tinggi tidak hanya memiliki kualitas yang buruk, tetapi juga mengurangi hasil minyak yang dihasilkan dalam proses pengolahan.
Peralatan Pendukung Loading Ramp
Jenis-jenis peralatan pendukung loading ramp sangat banyak sekali, dan untuk jenis-jenis sterilizer mempunyai creation atau rancang loading ramp yang berbeda-beda. Berikut beberapa peralatan pendukung stasiun loading ramp Pabrik Kelapa Sawit type Horizontal Sterilizer:
1. Hydraulic Control System/Gear Box Sistem.
Proses penurunan/pemasukan dan mempersiapkan tbs ke dalam lori menggunakan tenaga hidrolik untuk membuka dan menutup pintu loading ramp. Proses bukda dan tutup ini tentu memerlukan tenaga yang besar, jika menggunakan tenaga manusia tentu akan sangat berat sekali. Oleh karena itu penggunaan hidrolik sangatlah membantu.
Selain untuk menurunkan tbs, hidrolik juga digunakan untuk menarik lori kosong ke bawah apron loading ramp dan untuk menarik lori isi ke jalaur presebusan sterilizer.
2. Pintu Loading Ramp.
Apron berfungsi untuk menampung TBS di, sedangkan pintu loading ramp berfungsi untuk menahan agar tbs tidak langsung turun atau terjatuh ke lantai. Untuk menggerakkan pintu ini menggunakan sistem hidrolik pada setiap pintu loading ramp. Biasanya satu strategy kontrol grip buka tutup dipasang untuk 2 pintu kiri dan kanan, oleh karena itu pintu loading ramp sering didesign dengan kondisi genap.
3. Handle pengontrol buka-tutup pintu.
Terpasang pada setiap 2 pintu, creation seperti itu akan sering kita temukan pada pintu loading ramp. didesign pada setiap 2 pintu bertujuan untuk menghemat dan mengoptimalkan pengisian loading ramp. Ketika menggunakan lori kapasitas 10 ton, maka bisa langsung diisi dari 2 atau 3 pintu sekaligus sehingga usability tidak berpindah-pindah, begitupun dengan lori berkapasitas 3 ton bisa langsung mengisi pada 2 lori pada satu grip kontrol pintu loading ramp.
4. Hydraulic Pump.
Terpasang pada powerpack hydraulic, berfungsi untuk mentrasfer fluida pada keseluruhan sistem yang terpasang, fluida dialirkan melalui piping-piping atau hose hydraulic yang telah terpasang ke unit-unit seperti grip pintu loading ramp, silinder rod pintu loading ramp dan hydraulic winch.
5. Pipa-pipa dan selang Hydraulic.
Merupakan sistem yang terhubung satu sama lain yang berungsi membawa fluida keseluruh sistem yang telah di tentukan. Hal ini di buat agar bisa menggerakkan unit-unit yang terpasang seperti pintu loading ram p dan hidrolik winch.
6. Lori
Berfungsi sebagi penampung sementara TBS mulai dari sebelum di rebus pada sterilizer hingga di tuang pada Auto Feeder atau Tippler. Untuk creation lori di rancang sedemikian rupa sehingga bisa menampung tbs sesuai dengan kapasitas yang telah ditentukan. Untuk kapasitas lori sendiri ada bermacam-macam, mulai dari kapasitas besar seperti 7 ton dan 10 ton, kapasitas kecil seperti 2.5 ton dan 3.5 ton. Operasional lori ini perlu di jaga untuk pelumasan roda lori dan keausan roda maupun shaft lori agar tidak terjadi problem saat menjalankan lroi tersebut. Beberapa kondisi sering kita jumpai seperti lori anjlok yang dikarenakan rodanya aus ataupun rel loading rampnya aus.
7. Hidrolik Winch atau Bollard Capstand
Kedua alat ini berbeda, tetapi untuk saat ini banyak pabrik sudah menggunakan Hidrolik winch di karenakan lebih aman untuk dioperasikan dan lebih mudah untuk dioperasikan. Berbeda dengan Bollard Capstand, memerlukan tenaga yang besar dan banyak sekali mishap atau kecelakaan diakibatkan oleh operasional Capatsnd ini. Untuk creation lebih di anjurkan menggunakan Hidrolik winch karena information facet lebih tinggi dan mudah untuk digunakan.
8. Transfer Carriage.
Kereta pembawa (Trasfer Carriage) fungsi utamanya sebagai pembawa lori untuk mempersiapkan restan dari jalur isi lori ke jalur ke jalur sterilizer. Biasanya terinstal pada bagian inlet sterilizer (loading ramp0 tetapi ada juga beberapa pabrik yang menggunakan sistem Tiple mempunya transcfer carriage pada stasiun chainmannya. Kapasitas transportation carriage biasanya 10 ton (1 lori headdress 10 ton) atau 3 lori kecil kapasitas 3 ton).
Untuk perawatan trasfer carriage perlu dilakukan seperti pengechekan oli, pengechekan kebocoran dan pengechekan kabel-kabel moving pastikan tidak ada yang konslet.
9. Rel Loading Ramp
Rel pada loading ramp juga merupakan bagian yang penting dalam operasional pabrik kelapa sawit, mungkin sering kita temui lori anjlok dikarenakan rel yang bermasalah, seperti rel bengkok, rel patah, rel miring, dll. Segera laporkan ke mekanik jika didapati kerusakan-kerusakan tersebut.
Sedangkan untuk Loading ramp dengan creation pabrik non horizontal sterilizer, seperti Continous sterilizer, vertical sterilizer, obelique sterilizer, terletak pada perlatan lori dan scraper. Untuk jenis non horizontal tidak menggunakan Lori sebagai penampung dan pembawa tandan bauh segar, melainkan menggunakan scraper sebagai pembawa tandan buah segar tersebut.
Konstruksi
Loading Ramp dirancang atau di creation sesuai fungsinya yaitu dengan memanfaatkan gravitasi untuk menurunkan tbs, wlaupun dalam prakteknya sering dii bantu dengan tenaga manusia. Untuk creation loading ramp sendiri biasanya didesign dengan kemiringan lantai perfect 30 derajat,meskipun banyak juga menggunakan kemiringan dengan sudut 40 derajat dan dipasang besi T atau sheet portion yang berjarak 10 mm guna menjaring sampah/pasir yang terikut saat mengangkut Tandan Buah Segar.
Pengaturan Kapasitas Lori dan Operasionalnya
Dalam pengaturan operasional untuk pengisian lori perlu diperhatikan antara lain :
Pengisian dan pengaturan Tandan Buah Segar (TBS) harus rata (maks 10 cm dari bibir lori), karena dampaknya pengisian lori terlalu penuh melebihi kapasitas lori mengakibatkan rusaknya Plate pengatur Steam (steam spreader) pada sterilizer. Steam spreader terbuat dari sheet yang terpasang pada bagian atas sterilizer, berfungsi untuk menyebarkan steam yang masuk kedalam sterilizer saat perebusan.
Akibat apalbila pengisian lori kurang dari kapasitasnya berdampak ke kapasitas atau throughput rebusan yaitu :
S x N x C x 60 menit
= —————————
T
1. Pengisian Tandan Buah Segar dari truk ke Loading Ramp diusahakan dari pintu No.1 dan seterusnya.
2. Pengisian Tandan Buah Segar ke lori dari pintu 1 seterusnya dan berlaku sistem FIFO (First In First Out).
3. Brondolan yang berserak di lantai harus dimasukkan kembali ke lori sebaiknya dibagikan ke dalam 3 atau 4 lori (jangan pada satu lori saja).
4. Lori yang telah diisi segera dipindahkan dari Loading Ramp dan ditempatkan pada Rail belakang rebusan.
5. Operator Loading Ramp harus memastikan bahwa tersedia rangkaian lori guidelines – by di belakang rebusan. Hal ini akan mempengaruhi konstannya kapasitas pabrik.
6. Pabrik kapasitas 60 ton/jam membutuhkan 70 portion dimana setiap sterilizer dapat menampung 7 portion Cages sehingga semua 10 group x 7 cages.
7. Pada akhir proses hal-hal yang harus dilakukan adalah :
– Semua Tandan Buah Segar sisa harus dimasukkan ke dalam lori.
– Semua brondolan harus dikutip dan dimasukkan kedalam lori
– Semua sheet dan elektro centrifugal harus dimatikan pada saat extremity proses.
– Bersihkan lantai loading ramp sebelum meninggalkan tempat kerja.
Perawatan (Maintenance) Loading Ramp
Untuk menjaga supaya peralatan di Loading ramp dapat berfungsi dengan baik maka perlu perhatian pemeliharaan alat secara proceed antara lain :
1. Perawatan Hydraulic
– Pastikan bahwa lipid pada hydraulic Pump harus tetap dalam keadaan ¾ dalam Tank Pump.
– Pada saat pengisian lipid pastikan Filter dan alat sekitarnya dalam keadaan bersih.
– Periksa semua selang hydraulic dari kebocoran oil.
– Periksa kabel motor.
– Setiap 6 bulan operasi buka mesin strumer dan bersihkan.
– Check seal dari kebakaran oil.
2. Perawatan Loading Ramp
– Periksa apakah ada las-lasannya yang lepas.
– Periksa apakah ada pintu-pintu yang renggang.
– Lakukan pembersihan pada semua komponen di Stasiun. Loading Ramp.
Demikian artikel tentang Stasiun Loading Ramp, semoga bisa membantu anda dalam memahami tentang Pabrik Kelapa Sawit. Dan tentu kedepan akan kami update lagi tentang informasi terbaru dan teknologi terbaru dari berbagai macam industri. Untuk membaca artikel dalam bahasa inggris anda dapat membacanya di situs noakmech.