free web page counters

Definisi Sosiologi Menurut Para Ahli

Sedang Trending 2 tahun yang lalu

Sosiologi adalah bagian pengetahuan nan mempelajari perilaku manusia dalam masyarakat. Para mahir sosiologi telah memberikan beragam arti tentang sosiologi seiring berjalannya waktu. Dalam tulisan ini, kami bakal menjelaskan pandangan beragam mahir sosiologi terkemuka mengenai sosiologi.

Emile Durkheim

Emile Durkheim, seorang sosiolog Prancis terkemuka, mendefinisikan sosiologi sebagai pengetahuan nan mempelajari “fakta sosial.” Menurutnya, kebenaran sosial adalah pola-pola perilaku, pikiran, dan tindakan nan ada dalam masyarakat dan memengaruhi individu.

Durkheim menekankan pentingnya memahami kebenaran sosial sebagai entitas nan eksis di luar perseorangan dan mempunyai pengaruh besar terhadap mereka. Ia mengatakan bahwa sosiologi kudu memeriksa gimana fakta-fakta sosial ini memengaruhi integrasi sosial dan stabilitas masyarakat. Sebagai contoh, dia mempelajari tingkat bunuh diri dan menghubungkannya dengan faktor-faktor sosial seperti isolasi sosial dan krisis moral.

Durkheim juga menciptakan konsep solidaritas sosial, ialah ikatan nan menghubungkan perseorangan dalam masyarakat. Ia mengidentifikasi dua corak solidaritas: mekanis (dalam masyarakat tradisional) dan organik (dalam masyarakat modern). Pemahaman tentang perbedaan ini membantu dalam memahami gimana masyarakat berubah seiring waktu.

Salah satu karya terkenal Durkheim adalah “The Division of Labor in Society” (Pembagian Kerja dalam Masyarakat), di mana dia membahas akibat pembagian kerja terhadap integrasi sosial. Ia beranggapan bahwa dalam masyarakat modern, pembagian kerja kompleks memainkan peran krusial dalam mempertahankan koherensi sosial.

Dengan definisinya tentang kebenaran sosial dan konsep solidaritas sosial, kontribusi Emile Durkheim terhadap sosiologi telah menjadi dasar krusial dalam pemahaman kita tentang hubungan manusia dalam masyarakat. Pandangannya tentang kebenaran sosial dan integrasi sosial tetap relevan hingga hari ini dan menjadi landasan bagi banyak penelitian sosiologi modern.

Karl Marx

Karl Marx, seorang tokoh utama dalam sosiologi konflik, mendefinisikan sosiologi sebagai pengetahuan nan memahami bentrok sosial dan perjuangan kelas dalam masyarakat. Baginya, sosiologi kudu memahami ketidaksetaraan ekonomi dan sosial.

Marx mengembangkan teori bentrok nan menekankan peran pertentangan antara kelas sosial dalam masyarakat. Ia beranggapan bahwa masyarakat kapitalis terbagi menjadi dua kelas utama: borjuis (pemilik modal) dan proletariat (pekerja). Konflik antara kedua kelas ini mendasari perubahan sosial dan ekonomi dalam sejarah manusia.

Marx juga menyoroti alienasi, di mana dia menggambarkan gimana pekerja di bawah sistem kapitalisme merasa terasing dari hasil kerja mereka dan kontrol atas hidup mereka sendiri. Ia percaya bahwa sistem ini menghasilkan ketidakadilan sosial nan perlu diatasi melalui revolusi proletariat.

Dalam pandangan Marx, sosiologi kudu digunakan untuk menganalisis dan memahami struktur sosial nan menciptakan ketidaksetaraan ekonomi dan sosial. Teori-teori Marx tentang bentrok kelas, alienasi, dan revolusi tetap relevan dalam kajian sosiologi modern dan menjadi dasar bagi pemahaman tentang ketidaksetaraan dalam masyarakat.

Max Weber

Max Weber, seorang sosiolog Jerman, menggambarkan sosiologi sebagai pengetahuan nan memahami tindakan sosial dan rasionalisasi. Menurut Weber, sosiologi kudu memahami makna nan terkandung dalam tindakan perseorangan dalam konteks masyarakat.

Weber mengembangkan konsep tindakan sosial, nan mencakup perilaku nan mempunyai makna subjektif bagi individu. Ia membedakan antara tindakan nan berkarakter instrumental dan tindakan nan berkarakter nilai. Tindakan instrumental adalah tindakan nan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, sementara tindakan nilai didasarkan pada kepercayaan alias nilai-nilai nan dipegang oleh individu.

Salah satu kontribusi utama Weber adalah konsep rasionalisasi. Ia mengawasi bahwa masyarakat modern condong mengalami rasionalisasi, ialah penggunaan logis dan efisien dari sumber daya. Meskipun rasionalisasi dapat meningkatkan produktivitas, Weber juga mencatat bahwa perihal ini dapat menghasilkan dehumanisasi dalam masyarakat.

Weber juga mengembangkan konsep ideal tipe, ialah model absurd nan digunakan untuk menganalisis masyarakat. Ia menggunakan ideal jenis untuk memahami kejadian sosial seperti birokrasi, kapitalisme, dan agama. Pendekatannya nan berfokus pada pemahaman makna dan kajian ideal jenis tetap berpengaruh dalam sosiologi kontemporer.

Pandangan Max Weber tentang tindakan sosial, rasionalisasi, dan ideal jenis telah memberikan wawasan krusial dalam sosiologi. Konsep-konsepnya membantu kita memahami gimana perseorangan bertindak dalam masyarakat modern nan semakin kompleks.

Auguste Comte

Auguste Comte, sering dianggap sebagai bapak sosiologi, mendefinisikan sosiologi sebagai pengetahuan nan memahami perkembangan sosial manusia melalui tahap-tahap sejarahnya. Ia mengusulkan pendekatan positivisme dalam sosiologi, nan mengedepankan metode ilmiah dan pengamatan objektif dalam memahami masyarakat.

Comte mengembangkan konsep norma tiga tahap, ialah tahap teologis, tahap metafisika, dan tahap positif. Dalam tahap teologis, masyarakat memahami bumi melalui penjelasan kepercayaan dan supernatural. Kemudian, dalam tahap metafisika, masyarakat beranjak ke pemahaman absurd dan konsep filosofis. Akhirnya, dalam tahap positif, masyarakat mengangkat metode ilmiah dan penjelasan objektif untuk memahami dunia.

Positivisme Comte menekankan pentingnya metode ilmiah dalam sosiologi. Ia menganggap bahwa sosiologi kudu didasarkan pada pengamatan empiris dan fakta-fakta nan dapat diuji. Pandangannya ini memberikan dasar bagi perkembangan sosiologi sebagai pengetahuan pengetahuan.

Salah satu karya terkenal Comte adalah “Course in Positive Philosophy” (Kursus dalam Filsafat Positif), di mana dia merinci pandangannya tentang positivisme dalam sosiologi. Ia juga mendukung konsep “solidaritas sosial,” nan merujuk pada integrasi sosial dalam masyarakat.

Pemikiran Auguste Comte telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan awal sosiologi sebagai pengetahuan pengetahuan. Konsep positivisme dan norma tiga tahapnya tetap menjadi dasar dalam pemahaman kita tentang gimana masyarakat berkembang seiring waktu dan gimana pengetahuan sosiologi dapat mengkaji perubahan sosial.

Bidang Sosiologi

Sosiologi sebagai pengetahuan mempunyai beragam sub-bidang nan memungkinkan penelitian nan lebih mendalam tentang beragam aspek masyarakat. Berikut adalah beberapa sub-bidang sosiologi nan penting:

1. Sosiologi Politik: Sub-bidang ini memfokuskan pada studi tentang politik dan hubungan antara perseorangan dalam ranah politik. Sosiolog politik memahami gimana kebijakan publik, pemilihan umum, dan kekuasaan politik memengaruhi masyarakat.

2. Sosiologi Ekonomi: Sosiologi ekonomi mengkaji hubungan antara ekonomi dan masyarakat. Ini termasuk memahami ketidaksetaraan ekonomi, perubahan dalam pasar tenaga kerja, dan akibat globalisasi terhadap masyarakat.

3. Sosiologi Budaya: Sosiologi budaya konsentrasi pada studi tentang budaya dan makna nan melekat dalam masyarakat. Ini meliputi kajian terhadap norma, nilai, simbol, dan ritual nan membentuk kehidupan sosial.

4. Sosiologi Keluarga: Sub-bidang ini mempelajari peran family dalam masyarakat. Ini mencakup dinamika keluarga, perkawinan, peran gender, dan pola-pola hubungan antar personil keluarga.

5. Sosiologi Pendidikan: Sosiologi pendidikan memahami sistem pendidikan, peran sekolah dalam sosialisasi, dan akibat pendidikan terhadap mobilitas sosial.

6. Sosiologi Kesehatan: Sub-bidang ini memeriksa isu-isu kesehatan dalam masyarakat, termasuk akses terhadap perawatan kesehatan, determinan sosial kesehatan, dan ketidaksetaraan kesehatan.

7. Sosiologi Lingkungan: Sosiologi lingkungan mengeksplorasi hubungan antara manusia dan lingkungan alam. Ini termasuk studi tentang perilaku manusia mengenai dengan isu-isu lingkungan seperti perubahan iklim, polusi, dan pelestarian alam.

Sub-bidang sosiologi ini memberikan wawasan nan beragam tentang beragam aspek kehidupan manusia dalam masyarakat. Masing-masing sub-bidang ini mempunyai metode dan konsentrasi penelitian nan unik, nan membantu kita memahami lebih baik dinamika kompleks dalam masyarakat kita.

Kesimpulan

Dalam tulisan ini, kami telah menguraikan arti sosiologi menurut beberapa mahir sosiologi terkemuka. Sosiologi adalah pengetahuan nan mempelajari perilaku manusia dalam masyarakat dan melibatkan pemahaman tentang kebenaran sosial, bentrok sosial, tindakan sosial, dan perkembangan sejarah manusia. Sub-bidang sosiologi juga memberikan wawasan lebih lanjut tentang beragam aspek kehidupan manusia dalam masyarakat.

Sampai bertemu kembali di tulisan menarik lainnya nan bakal membantu Anda lebih memahami beragam aspek sosiologi dan pengetahuan sosial lainnya.