Mungkin banyak dari Anda nan penasaran apa itu sistem kerja arti dari gardu listrik. Pasalnya, barang tersebut cukup sering ditemui mulai di wilayah pedesaan sampai dengan perkotaan semuanya pasti memilikinya.
Namun, meskipun begitu, tidak semua orang mengetahui tentang gardu tersebut baik secara arti maupun fungsinya. Padahal, jika ditelaah lagi, maka kegunaan dari mesin tersebut sangat besar bagi suplai listrik sehari-hari.
Berdasarkan rasa penasaran tersebut, pastinya tidak salah andaikan Anda mau mencari tahu lebih jauh tentang gardu tersebut. Nah, bagi nan penasaran, berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut tentang gardu listrik.
Apa Itu Gardu Listrik?
Electrical Substation alias biasa dikenal dengan nama gardu listrik merupakan sekumpulan perangkat nan berfaedah mengubah listrik bertegangan tinggi menjadi ke tegangan rendah, ataupun sebaliknya. Biasanya, pada beragam gedung pasti mempunyai mesin tersebut.
Ukuran dari mesin tersebut juga cukup beragam mulai dari ukuran mini sampai berukuran besar. Penempatan dari perangkat ini bisa menyatu ke gedung alias dipasang terpisah jika ukurannya terlalu besar.
Pengadaan dari gardu ini termasuk sangat krusial lantaran suplai dari tiang listrik biasanya mempunyai tekanan sangat tinggi. Padahal, peralatan elektronik, mesin, dan barang lain nan digunakan di rumah mempunyai kebutuhan tenaga listrik pada pemisah tertentu.
Apabila tidak dilakukan pengaturan pada tegangan itu, semua peralatan dan mesin nan berbasis listrik dapat meledak lantaran muatannya berlebih. Oleh lantaran itu, dibutuhkan peranan dari gardu untuk membikin tekanan tinggi listrik dari tiang dapat dialirkan sesuai kebutuhan elektronika.
Elemen Utama Gardu Listrik
Dalam setiap gardu terdapat e komponen utama di dalamnya. Element tersebut antara lain adalah:
- Switching
- Proteksi
- Control equipment
Elemen sistem perlindungan sangat dibutuhkan agar perangkat ini dapat terlindungi dari terjadinya korsleting. Hal tersebut mengingat adanya aliran listrik bertegangan tinggi sampai dengan menengah nan melewati mesin tersebut.
Pada umumnya, gardu skala besar tidak dapat untuk dimasuki oleh siapa saja, apalagi engineer ahli dan juga staff. Lokasi baru dapat dimasuki pada saat posisi dari switching sudah off.
Berikutnya, komponen control equipment diberikan berupa circuit breaker. Alat tersebut mempunyai kegunaan untuk melindungi terjadinya korsleting akibat muatan listrik berlebihan.
Fungsi Dari Gardu Listrik
Fungsi dari electrical substation induk milik PLN mempunyai kegunaan untuk membikin tegangan listrik tinggi menjadi ke tegangan menengah sampai rendah. Fungsinya tersebut dirasakan oleh semua masyarakat nan menggunakan listrik PLN.
Sementara itu untuk gardu nan terdapat di beragam macam area gedung seperti pabrik, kampus, kantor, dan lain sebagainya mempunyai kegunaan tambahan. Fungsi tersebut adalah melakukan transmisi dan pengedaran listrik ke semua bagian dari bangunan.
Perlu diketahui, sebenarnya pada wilayah gardu induk PLN, terdapat beberapa macam perangkat nan digunakan. Semua perangkat itu mempunyai peranan dan kegunaan masing-masing dalam mengatur tegangan listrik.
Jenis-Jenis Gardu Listrik
Secara umum, terdapat cukup banyak jenis gardu nan terdapat di sekitar Anda. Semua jenis tersebut pastinya mempunyai peranan dan tugasnya tersendiri dalam urusan kelistrikan di kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah penjelasan beragam jenis gardu listrik tersebut:
1. Distribusi
Jenis pertama adalah jenis distribusi, di mana perangkat tersebut mempunyai banyak kegunaan pada gardu induk. Fungsi dari perangkat tersebut adalah sebagai penyalur tenaga listrik baik nan bertegangan rendah maupun bertegangan menengah ke letak nan membutuhkan.
2. Mobile Substation
Mobile substation merupakan jenis gardu nan terdapat pada truk. Secara umum, jenis ini tidak mempunyai kesamaan dengan diesel ataupun aki lantaran mobile substation ini bisa mengalirkan tegangan tinggi ataupun rendah.
Selain kegunaan tersebut, mobile substation juga mempunyai kegunaan sebagai pemasok tegangan. Pada perangkat tersebut mempunyai 3 perangkat utama, ialah adalah transformator alias trafo, Buswork, dan juga breakers.
Sampai saat ini, perangkat tersebut mungkin tetap jarang ditemukan di jalanan. Hal itu lantaran memang peralatan tersebut biasanya digunakan sebagai perangkat pengedaran pada saat terjadi kondisi peperangan saja.
3. Kolektor
Tidak jauh berbeda dengan jenis distribusi, gardu kolektor juga mempunyai induk sendiri dan mempunyai tugas menyalurkan listrik. Perbedaannya mungkin adalah jenis kolektor bakal mengumpulkan sendiri listriknya menggunakan perangkat pembangkit seperti panel surya dan juga turbine.
Tenaga nan dihasilkan dari pembangkit tersebut selanjutnya bakal disalurkan ke transformator distributor. Lalu, dari trafo tersebut bakal disalurkan lagi dalam corak tegangan rendah sesuai jalur alias grid listriknya.
4. Converter
Jenis converter terhubung secara langsung dengan High Voltage Direct Current. Akan tetapi, kegunaan dari jenis tersebut adalah untuk melakukan konversi direct current ke alternate current dan sebaliknya sesuai keperluan listriknya.
5. Switching Station
Switching station ini adalah seperti campuran dari jenis pengedaran dengan kolektor. Hal itu membikin jenis switching ini mempunyai perangkat pembangkit listrik sendiri dan setelah itu menyalurkannya ke beragam wilayah tanpa melewati transmisi lagi.
Elemen krusial pada jenis switching adalah adanya perangkat switching nan dapat berfaedah untuk memutus alias menyambung tenaga listrik. Kondisi switching dapat dilakukan manual dengan mengubah arah tuas ataupun secara tidak sengaja seperti gardu terkena sambaran petir.
6. Railways
Berikutnya, ada juga jenis railways alias umumnya disebut sebagai traction substation. Railways mempunyai gardu induk dengan satu fungsi, ialah sebagai pemasok listrik menuju kendaraan umum berkekuatan listrik seperti trem, kereta, dan lain sebagainya.
Untuk Indonesia sendiri, kereta api listriknya tetap berasal dari listrik PLN. Akan tetapi, di sebagian besar negara Eropa, listrik didapatkan dari pengedaran railways alias traction substation ini.
7. Transmisi
Jenis terakhir nan perlu Anda ketahui adalah gardu transisi alias transmission substation. Fungsi utama dari substation ini adalah sebagai penghubung satu alias lebih lines transmisi memakai transformator untuk menghubungkan dan memutus sambungannya.
Semakin besar dan banyak garis transmisi pada area, maka bakal semakin besar juga kebutuhan gardu transmisi tersebut. Secara umum, jenis transmisi ini dapat dikelompokkan ke dalam dua macam, yakni:
- Step up transmission substation
- Step down transmission substation
Untuk jenis step up, substation bakal meningkatkan besar tegangannya dan kemudian dialirkan melalui transmisi lines. Sementara untuk jenis step down bekerja menurunkan tegangannya nan tersambung melalui garis transmisi.
Sistem Pada Gardu Listrik
Pada penjelasan awal sudah dikatakan bahwa gardu induk tidak boleh dimasuki oleh siapapun lantaran mempunyai tegangan sangat tinggi. Bahkan, para engineer kelistrikan juga tidak boleh memasukinya tanpa perlengkapan serta kondisi tertentu.
Berdasarkan perihal tersebut, sistem operasi dan monitoring dapat dilakukan secara otomatisasi dari control room. Biasanya, sistem nan digunakan pada gardu adalah sistem Scada lewat dedicated communication wires.
Hal tersebut membikin proses pengawasan, modifikasi, dan beragam perihal mengenai pengaturan gardu induk dapat dikerjakan tanpa perlu memutuskan suplai listrik bangunan. Dengan begitu, proses bisa diselesaikan tanpa kudu memasuki ruangan electrical substation.
Adanya sistem otomatisasi tersebut tidak hanya bisa mengurangi akibat terjadinya kecelakaan kerja, tetapi juga dapat mengurangi tingkat kerugian nan dikarenakan produktivitas industri berhenti. Selain itu, terdapat juga sistem keamanan otomatis sebagai antisipasi terjadinya perihal tidak terduga.
Dari penjelasan di atas, bisa dipahami bahwa peranan gardu listrik tersebut sangatlah besar terutama dalam mengalirkan tegangan. Selain itu, jenis dan fungsinya juga beragam sehingga dapat mengakomodasi beragam macam kebutuhan kelistrikan.