free web page counters

Pengertian Motor DC, Fungsi, Jenis, Komponen & Cara Kerja

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Apa itu motor DC? Istilah ini merujuk pada motor arus searah alias direct current (DC), ialah sebuah mesin listrik nan bisa mengubah daya listrik menjadi daya kinetik dalam corak putaran ataupun gerak. Caranya dengan menciptakan medan magnet nan tenaganya berasal dari arus searah.

Di dalam mesin listrik tersebut terdapat beberapa komponen nan bakal menciptakan daya mekanik. Diantaranya berupa commutator, field winding, pole dan lain-lain. Untuk mengenal lebih jauh tentang fungsi, jenis dan langkah kerjanya, silakan simak baik-baik pembahasannya di bawah ini.

Motor DC adalah

Motor DC adalah

Sekilas sudah dibahas mengenai pengertian dari motor arus DC nan bisa diartikan sebagai mesin listrik dengan keahlian mengubah daya listrik melalui medan magnet nan ditenagai arus searah menjadi daya kinetik.

Pada saat motor arus DC diberikan daya, maka perihal itu bakal menciptakan medan magnet pada stator. Medan itulah nan kemudian menarik dan menolak magnet pada bagian rotor sehingga menyebabkan rotor tersebut berputar.

Untuk menjaga perputaran pada rotor, bagian commutator nan terpasang pada sikat dihubungkan ke sumber listrik sehingga bakal menyuplai arus ke belitan kawat motor. Jika dibandingkan jenis lainnya, motor arus DC ini lebih disukai lantaran mempunyai keahlian dalam mengontrol kecepatan.

Seperti nan diketahui, keahlian tersebut sangat dibutuhkan dalam bumi industri. Karena motor arus searah bisa langsung hidup, berhenti, maupun mundur. Dan perihal tersebut merupakan aspek krusial dalam pengoperasian mesin dan peralatan produksi.

Fungsi Motor DCFungsi Motor DC

Sebelumnya disebutkan bahwa keberadaan motor arus searah sangat dibutuhkan dalam mendukung aktivitas industri. Lantas, apa saja kegunaan dari motor arus searah tersebut? Berikut ini beberapa fungsinya:

  • Motor dengan arus DC alias searah banyak diaplikasikan sebagai penggerak pintu putar.
  • Motor jenis DC sering diaplikasikan untuk menggerakkan rangkaian robot sederhana.
  • Banyak diaplikasikan sebagai penggerak untuk beragam jenis komponen pada perangkat elektronik, seperti baling-baling kipas, vibrator ponsel hingga perangkat bor.

Jenis Motor DC

Jenis Motor DC

Berdasarkan sumber dayanya, motor dengan arus DC ini bisa dibedakan  menjadi dua jenis. Yaitu sumber daya terpisah dan sumber daya sendiri. Masing-masing jenis tersebut bakal dijelaskan secara komplit di bawah ini:

1. Separately Excited DC Motor (Sumber Daya Terpisah)

Yang dimaksud sumber daya terpisah pada jenis motor arus DC ini adalah sumber daya bukan berasal dari dalam. Sumber arus nan mensuplai rotor dan armature tidak sama dan nantinya bakal berfaedah menggerakkan kumparan.

Dengan adanya rangkaian tambahan untuk mensuplai arus listrik pada motor arus DC maka perihal itu bakal berpengaruh pada harganya nan relatif lebih mahal.

2. Self Excited DC Motor (Sumber Daya Sendiri)

Berbeda dari jenis motor arus DC sebelumnya, jenis nan satu ini menggunakan sumber daya sendiri nan berasal dari dalam. Pada jenis ini ada beberapa jenis nan termasuk di dalamnya, yaitu:

  • Series DC Motor (Tipe Seri)

Pada motor DC jenis seri, komponen belitan medan dan lilitan armature bakal tersambung pada perangkat catu daya secara seri. Jadi arus listrik nan masuk ke dalam rangkaian bakal bergerak dengan arah sama berasas pada polaritas di sumber tegangan.

Dengan demikian ketika polaritas nan berasal dari sumber tegangan diubah maka arah medan magnet secara otomatis bakal berubah pula haluannya. Jenis motor nan juga disebut motor universal ini bisa bekerja dengan dua catu daya pada tegangan AC maupun DC sehingga sangat fleksibel.

  • Shunt DC Motor (Tipe Shunt)

Berbeda dari jenis seri, jenis shunt ini mempunyai gulungan medan nan terhubung pada sumber daya dan lilitan armature nan sama secara paralel. Meskipun berasal dari sumber daya nan sama, namun jenis arus maupun jangkar nan dihasilkan tidak sama.

Adanya ragam beban juga tidak memberikan akibat terhadap kecepatan motor arus DC jenis shunt. Kondisi ini terjadi lantaran perangkat tersebut bisa menghasilkan kecepatan nan konstan.

  • Compound DC Motor (Tipe Gabungan)

Tipe selanjutnya adalah compound DC motor alias jenis campuran nan merupakan kombinasi antara jenis seri dan shunt. Dengan demikian ada dua sirkuit pada motor nan bakal menghasilkan medan magnet. Tipe compound sendiri tetap dibagi menjadi dua, ialah short shunt compound dan long shunt compound.

Komponen Motor DC

Komponen Motor DC

Untuk mengubah daya listrik menjadi daya mobilitas alias kinetik, tentunya ada beberapa komponen krusial nan dibutuhkan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah komponen utama nan ada di dalam rangkaian motor arus DC:

  • Rotor nan berfaedah sebagai perangkat penggerak dinamik ketika ada arus listrik nan mengalir ke dalam rangkaian. Terdiri dari poros, inti jangkar alias armature core, brush nan bakal menghantarkan arus listrik serta belitan armature nan menghasilkan medan magnet statis.
  • Stator nan termasuk komponen tidak bergerak namun mempunyai kegunaan krusial nan bakal membikin rotor tetap bergerak alias berputar. Karena komponen ini menghasilkan medan magnet di sekitar rotor.

Terdiri dari kutub alias pole nan menghasilkan medan magnet dan memastikan rotor berputar, belitan medan dan yoke alias frame nan berfaedah sebagai pelindung rotor.

  • Commutator yang berasal dari slip ring, fungsinya mengalirkan arus listrik menuju ke belitan armature. Biasanya terbuat dari bahan tembaga.

Cara Kerja Motor DC

Cara Kerja Motor DC

Pada dasarnya langkah kerja jenis motor arus DC adalah mengubah daya listrik nan berasal dari sumber utama menjadi daya kinetik alias mobilitas nan digunakan oleh peralatan elektronik. Adapun langkah kerjanya secara komplit adalah seperti berikut:

  • Arus DC nan masuk pada rangkaian dialirkan menuju kumparan sehingga menciptakan medan magnet nan bakal menghasilkan torsi sebagai penggerak nan memutar motor.
  • Setelah menghasilkan torsi, commutator bakal berfaedah menjaga putaran pada motor listrik agar menghasilkan arus searah.
  • Armature nan dihasilkan medan magnet nantinya diputar searah sehingga bisa menghasilkan style mobilitas alias mekanik.

Keunggulan dan Kekurangan Motor DC

Keunggulan dan Kekurangan Motor DC

Mungkin tetap banyak nan belum mengetahui penggunaan motor arus DC dalam kehidupan sehari-hari.  Sebenarnya penerapan jenis motor arus searah cukup banyak, diantaranya adalah motor arus DC 5v, motor arus DC arduino dan motor arus DC 12v. Lantas, apa saja kelebihan dan kekurangannya?

Keunggulan Motor Arus DC

Ada beberapa kelebihan dari jenis motor arus DC sehingga banyak dijadikan pilihan untuk beragam keperluan, diantaranya adalah:

  • Dirancang secara unik untuk menghasilkan torsi awal nan besar.
  • Torsi dan kecepatannya mudah untuk dikendalikan.
  • Rangkaian sederhana dengan kontrol nan mudah dipahami.
  • Respon cukup baik dan cocok digunakan meskipun dengan daya rendah.
  • Performa nan dihasilkan mendekati linear.

Kekurangan Motor Arus DC

Selain mempunyai beberapa kelebihan nan menjadi daya tarik tersendiri, motor arus DC juga tidak luput dari beberapa jenis kekurangan seperti berikut ini:

  • Agar fungsinya tetap optimal diperlukan perawatan unik nan tidak boleh dilakukan sembarangan.
  • Tidak terlalu cocok jika digunakan pada jenis tegangan nan cukup besar.
  • Dibandingkan dengan perangkat nan sejenis harganya jauh lebih mahal.
  • Kurang efektif jika digunakan untuk kecepatan nan tinggi.

Motor DC bisa diartikan sebagai motor dengan arus DC alias searah nan bakal mengubah daya listrik menjadi daya mobilitas alias daya mekanik dan kinetik. Salah satu keunggulannya adalah mempunyai respon nan sangat baik dan bisa digunakan pada rangkaian elektronik dengan daya rendah.