Perbedaan animasi 2D dan 3D memang secara sekilas sudah dapat kita lihat, namun didalamnya terdapat banyak sekali perbedaan kompleks, seperti tingkat kesulitan pembuatan, fungsinya, proses pembuatan sampai perangkat lunak untuk membuatnya.
Yuk simak selengkapnya tentang perbedaan animasi 2D dan 3D dibawah ini.
Perbedaan Animasi 2D dan 3D
Sebelum membahas lebih jauh tentang perbedaan animasi 2D dan 3D mari kita baca dulu pengertian dari kedua animasi tersebut.
Apa itu Animasi 2D?
Pengertian Animasi 2D - Animasi 2D merujuk pada jenis animasi 'datar' nan Anda tonton saat kecil. Seperti movie Tom and Jerry alias animasi Disney dimasa awal.
Animator membikin serangkaian gambar tetap nan masing-masing gambar sedikit berbeda dari gambar berikutnya. Saat diputar ulang dengan kecepatan, ini menciptakan ilusi gerakan.
Di sini, animator mencapai kesan kedalaman dengan shading dan menggunakan lapisan. Tetapi gambar pada akhirnya tetap datar dan ditampilkan dalam dua dimensi.
Ini bekerja dengan baik dalam video penjelajah. Di sini, karakter alias rangkaian infografis memandu pengguna melalui suatu proses.
Lebih komplit : Pengertian Animasi 2D
Apa itu Animasi 3D?
Pengertian Animasi 3D - Para animator mengikuti proses nan berbeda untuk animasi 3D. Pertama, mereka memodelkan objek 3D. Model-model ini membawa berat dan bentuk. Mereka dianggap tiga dimensi lantaran mempunyai kesan kedalaman.
Selanjutnya, mereka menggunakan teknik tata letak untuk memposisikannya dalam adegan. Dalam istilah real estat, di sinilah mereka 'mendandani' rumah alias kantor.
Kemudian animator menghidupkan objek melalui animasi. Objek dipindahkan dan diposisikan ulang dalam ruang. Inilah nan memungkinkan mereka untuk bergerak.
Terakhir, animator membikin segmen untuk membikin file video nan dapat ditonton orang di perangkat alias online.
Gunakan animasi 3D untuk membikin simulasi virtual tentang gimana sebuah properti bakal terlihat setelah selesai. Calon pembeli dapat 'melihat' animasi untuk memandang ruangan.
Ini juga dapat digunakan untuk membikin model bergerak sehingga mitra alias pembeli dapat memandang eksterior dari semua sudut.
Lebih komplit : Pengertian Animasi 3D
Animasi 2D alias Animasi 3D mana nan Lebih Mudah?
- Animasi 3D lebih mudah
- Cukup menguasai beberapa perangkat lunak dan Anda sudah dapat mulai menganimasikan objek 3D.
- Cukup memahami prinsip bingkai demi bingkai dan bisa menggambar di selembar kertas.
Dimana kebenarannya?
Yang betul adalah mengusulkan pertanyaan seperti ini tidak benar.
Tidak ada jenis animasi nan lebih rumit alias sederhana, semuanya tergantung pada proyek dan hasil nan diinginkan. Baik 3D maupun 2D bisa sederhana dan rumit secara teknis dan tidak masuk logika untuk mencoba membandingkannya dalam perihal kesederhanaan.
Di kembali kesederhanaan animasi 2D, ada pekerjaan nan sangat menyantap waktu. Keyframing membantu mengotomatiskan pergerakan objek pada timeline, dan kemajuan perangkat lunak terkadang membebaskan animator dari kebutuhan untuk menggambar setiap frame (24 dalam 1 detik), tetapi tidak membebaskan animator dari pekerjaan nan melelahkan pada detail. Mencocokkan karakter dengan perspektif latar belakang adalah tugas rumit lain dari animasi 2D: biasanya artis nan berbeda bertanggung jawab untuk membikin latar belakang, dan menambahkan karakter ke lingkungan bisa menjadi tugas nan cukup menantang. Selain itu, kami telah menyebut bahwa sekarang sangat mungkin untuk membikin animasi 2D terlihat seperti 3D berkah trik pencahayaan. Oleh lantaran itu, adalah kesalahan besar untuk mengatakan bahwa itu sederhana.
Dalam 3D, hubungan antara karakter dan latar lebih mudah diatur melalui proses referensi. Latar belakang hanya dimuat ke dalam file karakter animasi nan telah selesai. Animasi 3D sebenarnya adalah "kebangkitan" boneka virtual. Dan itu semua tergantung pada kompleksitas dan tingkat detailnya. Proyek Anda bisa berupa bola nan memantul, dan kemudian menyesuaikan atribut bentuk dan bergerak berbareng dengan bagian tanah bakal menjadi masalah dalam beberapa langkah. Berikutnya adalah pencahayaan, tekstur, simulasi komputer dari aktivitas bola, dan rendering urutan. Ngomong-ngomong, apalagi proyek seperti itu bakal menjadi tantangan nan bagus untuk pemula. Bagaimana jika Anda mau menghidupkan orang menari? Ini adalah level nan sama sekali berbeda.
Beberapa kata tentang pernyataan di awal bagian ini.
Menggambar adalah keahlian nan sangat berfaedah bagi seorang animator 2D.
Semakin sigap dan efisien objek nan dibuat dengan tangan untuk animasi, semakin mudah untuk bekerja, lantaran semakin banyak bingkai, semakin lembut dan jeli hasilnya. Kemampuan menggambar memungkinkan animator untuk memikirkan pergerakan karakter terlebih dulu dan dengan sigap menavigasi perubahan posisi tubuh mereka untuk memastikan animasi berbobot tinggi.
Teknologi modern telah membebaskan animator dari kebutuhan untuk menggambar masing-masing 24 bingkai per detik. Bekerja dengan animasi semakin mudah. Pada saat nan sama, ini sama sekali tidak memengaruhi kebebasan khayalan dan fantasi, nan diberikan kepada animator saat membikin animasi 2D.
Penguasaan perangkat lunak adalah keahlian nan sangat krusial bagi seorang animator 3D.
Dalam animasi 3D, Anda tidak perlu repot dengan setiap frame: Anda mempunyai perangkat lunak animasi nan memungkinkan Anda untuk menggunakan tweening. Ini adalah fitur animasi komputer nan sangat keren dan praktis, nan terdiri dari pembuatan bingkai perantara antara posisi awal dan akhir tertentu. Ini memungkinkan untuk tanpa rasa sakit dan sigap membikin tampilan transisi nan mulus dari bingkai pertama ke terakhir, lantaran itu, sebagai hasilnya, kita memandang apa nan disebut gerakan.
Tetapi tidak semuanya sesederhana itu, lantaran saat bekerja dengan 3D, Anda kudu memperhitungkan banyak aspek lain selain animasi itu sendiri. Ini adalah perspektif pandang, nuansa pencahayaan, rigging, rendering, dan kebutuhan untuk mematuhi perincian anatomi struktur bodi. Tingkat realisme nan lebih tinggi memerlukan pemahaman nan lebih mendalam tentang detailnya.
Biaya Animasi 2D vs 3D: Faktor Harga Utama
Kami telah membahas pro dan kontra nan cukup dari animasi 2D dan 3D dan menentukan bahwa tidak ada nan dapat dianggap lebih sederhana alias lebih kompleks. Lalu gimana dengan biaya?
Ada pendapat bahwa animasi 2D lebih murah untuk diproduksi dan lebih terjangkau daripada 3D. Secara umum, ini benar, tetapi kudu dipahami bahwa kita sedang mempertimbangkan masalah nilai dari perspektif pandang komparasi absurd umum. Faktanya, semua jenis animasi itu rumit dan, karenanya, pekerjaan mahal nan memerlukan pendekatan nan disesuaikan untuk setiap proyek dan banyak waktu dan sumber daya. Jadi apa saja aspek nan mempengaruhi biaya animasi?
1. Intensitas Sumber Daya
Faktor nilai utama adalah penggunaan perangkat lunak nan mahal dan banyak sumber daya. Persis seperti ini terjadi pada animasi 3D: memerlukan program unik dan prosedur rendering nan panjang. Perangkat lunak untuk animasi 2D lebih irit sumber daya dan prosedur kompilasi itu sendiri jauh lebih cepat. Ini, bagaimanapun, tidak merendahkan pekerjaan, terutama jika setiap bingkai digambar secara manual. Semakin banyak pekerjaan manual nan terlibat dalam pembuatan animasi 2D, semakin mahal biayanya.
2. Kompleksitas Animasi
Ini memperhitungkan jumlah objek nan dibutuhkan dan tampilan umum latar belakang. Setiap perincian memerlukan waktu dan perhatian untuk membuatnya: semakin banyak detail, semakin banyak sumber daya nan dihabiskan untuk membikin animasi dan, karenanya, semakin tinggi harganya. Tingkat realisme, latar belakang nan berubah secara kompleks, pengaruh unik - semua ini secara langsung memengaruhi biaya dan menentukan tampilan akhir animasi.
3. Durasi Animasi
Semakin lama animasinya, semakin tinggi biayanya. Tetapi apalagi di sini semuanya tidak sesederhana itu. Misalnya untuk budget nan sama, studio bisa membikin animasi pendek nan lebih perincian alias nan lebih panjang dengan sedikit detail. Oleh lantaran itu, panjang dianggap sesuai dengan gaya, perincian dan kompleksitas dan tidak dapat mempengaruhi biaya secara terpisah dari aspek lain.
4. Kehadiran Karakter
Kehadiran karakter dalam animasi 2D alias 3D juga mempengaruhi biaya. Hal ini sangat mempersulit proses dan membuatnya lebih menyantap waktu: perlu untuk mengembangkan dan mengilustrasikan karakter dari awal, memikirkan gambar dan karakteristiknya, memodelkan, dan menyesuaikannya untuk aktivitas dalam kasus animasi 3D. Karakter adalah aspek animasi nan paling sulit, lantaran setiap bagian tubuh mereka kudu bertindak sendiri-sendiri, tetapi pada saat nan sama, ketika bergerak, mereka kudu menampilkan gambar nan selaras dan seimbang.
5. Batas Waktu nan Diperlukan
Rata-rata, waktu untuk membikin satu menit animasi 2D alias 3D berkisar dari dua minggu. Jika pengguna puas dengan ketentuan ini, maka nilai bakal disesuaikan dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas. Jika proyek dibutuhkan lebih awal, biaya produk bakal naik. Hal ini disebabkan oleh keterlibatan lebih banyak spesialis, kebutuhan untuk bekerja lembur dan peningkatan beban peralatan.
Setelah kita membahasan perbedaan animasi 2D dan 3D secara umum mari kita telaah perbedaan animasi 2D dan 3D secara teknis.
Ruang
Salah satu kelebihan animasi 2D adalah animator hanya perlu menggambar apa nan bisa dilihat. Animator menggambar pose kunci dan kemudian membikin bingkai di antara. Inilah nan menciptakan rasa bergerak.
Namun dalam animasi 3D, animator perlu membikin seluruh model. Dalam animasi 3D, animator lebih seperti dalang, memanipulasi model dalam tiga dimensi.
Ini juga memberi Anda lebih banyak kendali atas perspektif kamera. Katakanlah Anda telah membikin ruang tamu dan Anda mau menghidupkan panduan.
Anda bisa memulai aktivitas di dekat jendela, menghadap ke dalam ruangan. Jika perlu diubah jadi dimulai dari pintu? Tidak masalah. Lingkungan 3D sudah ada - nan Anda ubah hanyalah perspektif pandang.
Pembuatan animasi 3D memerlukan waktu nan lama lantaran proses rendering. Itu berfaedah animator kudu memenuhi persyaratan pengguna sebelum ini terjadi.
Animasi 2D umumnya merupakan proses nan lebih sigap lantaran tidak memerlukan rendering. Karena itu, animator mungkin perlu menggambar ulang komponen untuk memenuhi ringkasan.
Tekstur
Perbedaan utama lainnya adalah tekstur. Animasi 2D sebagian besar datar. Bayangan bisa mengisyaratkan tekstur tetapi tidak pernah tampak nyata alias meyakinkan.
Tetapi animasi 3D memberi Anda kesempatan untuk menambahkan tekstur. Anda dapat membikin model nan lebih realistis nan sesuai dengan footage video.
Ini sangat berbobot dalam pengembangan real estat. Ini memberi pembeli kesan nan lebih baik tentang tekstur nan Anda tentukan dalam setiap properti.
Itu berfaedah rumput di halaman, permadani di ruang tamu, alias apalagi beragam jenis meja batu di dapur.
Frame Rate
Perbedaan lain antara animasi 2D dan 3D adalah kecepatan bingkai, dan apa nan terjadi pada penahanan bergerak. Apa nan saya maksud dengan itu? Nah, dalam movie biasanya kita bekerja dengan 24 frame per detik. dalam animasi 2D Artinya ada gambar setiap frame, 24 kali dalam satu detik. Itu banyak, tetapi ketika tidak ada aktivitas sigap nan besar, kita sering kali hanya dapat menerima 1 gambar nan memperkuat untuk 2 bingkai. Jadi sebenarnya ada 12 gambar per detik. Ini disebut "mengerjakan 2", lantaran Anda membikin perubahan, alias gambar baru, setiap dua bingkai.
Saat gerakannya sangat tenang, kita apalagi bisa mengerjakan 3 dan 4. Anda memandang itu banyak dalam animasi Jepang dan aktivitas berhenti. Terkadang mereka bakal memegang gambar nan sama untuk banyak bingkai.
Dalam 3D, itu tidak betul-betul berfaedah seperti itu. Ketika karakter 3D tidak bergerak sama sekali, apalagi untuk 1 frame, jahitannya salah. Aku t tampaknya mati. Hal ini membikin susah untuk melakukan "terus bergerak" dalam animasi 3D. Pegangan bergerak digunakan kapan pun Anda memerlukan karakter untuk tidak melakukan apa-apa, tetapi tetap merasa seperti mereka tetap hidup.
Sementara dalam 2D dan aktivitas berakhir Anda dapat menerima gambar setiap 3-5 bingkai, alias apalagi tidak bergerak sama sekali selama beberapa detik, dalam 3D kita kudu selalu menjaga karakter tetap bergerak.
Software membikin animasi 2D dan 3D
Program Perangkat Lunak Animasi 2D Teratas
1. Autodesk SketchBook Pro
Aplikasi lukisan dan menggambar digital terkenal lantaran kemampuannya untuk memungkinkan seniman menyelesaikan pekerjaan lebih sigap daripada kebanyakan program lainnya.
Alat nan berfaedah dalam jenis terbaru termasuk Panduan Perspektif nan menjabarkan perspektif 1 poin, 2 poin, 3 poin, dan mata ikan nan sempurna, perangkat transformasi Distort untuk menyesuaikan dan memposisikan perspektif, perangkat animasi Flipbook, penyunting lapisan nan ditingkatkan, dan lainnya.
2. Adobe Photoshop
Sebuah program nan telah menjadi perangkat lunak utama di kalangan seniman ahli lantaran digunakan oleh banyak perusahaan intermezo dan seni digital. Ini membantu seniman dan animator 2D dengan memungkinkan Anda mengedit dan menyusun gambar bitmap dalam beberapa lapisan sembari menawarkan sejumlah besar fitur.
Jika ada satu program dan semua animator diharapkan sudah familiar, itu adalah Photoshop . Pelajari langkah menggunakan Photoshop di sini .
3. Toon Boom Studio
Program ini, nan telah digunakan untuk movie dan pagelaran nan tak terhitung jumlahnya, adalah salah satu nan terbaik untuk setiap calon animator 2D nan baru dalam bidangnya. Dikenal lantaran mudah diambil dan dikuasai, Toon Boom Studio juga mempunyai sejumlah fitur seperti pengaruh animasi, perangkat animasi tulang, dan perpustakaan konten nan bermanfaat.
Program Perangkat Lunak Animasi 3D Teratas
1. 3ds Max
Program skematis komputer Autodesk adalah salah satu nan paling terkenal di antara studio komersial TV, studio visualisasi arsitektur, dan apalagi developer game.
Ini dapat digunakan untuk membikin animasi 3D, model, dan gambar untuk apa saja mulai dari pengaruh movie hingga pra-visualisasi film.
Ini juga menawarkan perangkat animasi dan pemodelan paling kuat dari program 3D apa pun dengan menawarkan simulasi dinamis, iluminasi global, shader, sistem partikel, antarmuka pengguna nan dapat disesuaikan, radiositas, dan banyak lagi. Anda mungkin mau mencoba tutorial 3ds Max Lynda.com .
2. Unity
Dari game seluler dan titel generasi berikutnya hingga pengalaman realitas virtual nan bakal datang, Unity telah mengalami peningkatan ketenaran nan meroket di kalangan developer game.
Daya tariknya berasal dari kemudahan penggunaan, menawarkan banyak fitur dan aset seni, dan menyediakan Edisi Pribadi cuma-cuma untuk dicoba sebelum mempertimbangkan Edisi Pro. Game terkenal nan dibangun dengan Unity termasuk Lara Croft Go, Battle Worlds: Kronos, dan Ashen Rift. Lihat daftar tutorial mesin game Unity kami .
3. Autodesk Maya
Perangkat lunak diagram komputer 3D nan digunakan untuk membikin aplikasi 3D interaktif untuk pengaruh visual, film, aktivitas TV, dan permainan video.
Ini menawarkan semua nan Anda harapkan dari program profesional, termasuk cairan, pengaruh partikel, skinning, pemodelan, rigging, dan banyak lagi. Maya telah digunakan untuk membikin beberapa movie nan akhirnya memenangkan Academy Awards. Tonton video training Maya cuma-cuma di sini .
Contoh Animasi 2D
TV:
- The Simpsons
- SpongeBob Squarepants
- Looney Toons
- Dragonball Z
- Tom and Jerry
- Futurama
- Family Guy
- King of the Hill
- Avatar: The Last Airbender
Films:
- Snow White and the Seven Dwarves
- The Iron Giant
- The Lion King
- Beauty and the Beast
- Aladdin
- The Little Mermaid
- Mulan
- The Jungle Book
Games:
- Super Mario Bros.
- Mega Man X
- Super Metroid
- Shovel Knight
- Sonic the Hedgehog
- Chrono Trigger
- The Legend of Zelda: A Link to the Past
- Tetris
Contoh Animasi 3D
TV:
- Star Wars Rebels
- Mickey Mouse Clubhouse
- Max Steel
- Kung Fu Panda: Legends of Awesomeness
- Fanboy & Chum Chum
Films:
- Toy Story
- Frozen
- Big Hero 6
- Madagascar
- How to Train Your Dragon
- The Nightmare Before Christmas
- Up
- Despicable Me
- Shrek
Games:
- Final Fantasy VII
- The Legend of Zelda: Ocarina of Time
- Metal Gear Solid
- Super Mario 64
- Gears of War
- Halo: Combat Evolved
- Call of Duty
Karir Dalam Animasi 2D dan 3D
Animator sangat diminati di nyaris semua industri intermezo nan menggunakan animasi 2D alias 3D.
Animator 2D dapat mencari pekerjaan di studi game tetapi lebih condong mencari nafkah di perusahaan nan berfokus pada serial televisi dan movie fitur. Permintaan 3D lebih tinggi dan karenanya Anda dapat mencari posisi di mana saja bekerja dengan video game, pengaruh visual, televisi, movie layar lebar, iklan, dan banyak lagi.
Baik animator 2D alias 3D menghasilkan jauh lebih banyak daripada nan lain.
Menurut PayScale, animator 2D menghasilkan rata-rata antara $ 39.740 dan $ 56.500 , tergantung pada industrinya.
Sedangkan untuk animator 3D, penghasilan sedang condong antara $ 38.500 dan $ 79.500 .
Tempat Anda bekerja memberikan pengaruh besar pada seberapa banyak Anda dapat menghasilkan.
Untuk tempat bekerja, ada banyak studio game dan animasi di seluruh bumi nan memerlukan animator nan berbakat dan antusias untuk mewujudkan buahpikiran mereka. Seperti :
- Pixar
- Walt Disney Animation Studios
- DreamWorks Animation
- Industrial Light & Magic
- Studio Ghibli
- Framestore
- Cartoon Network Studios
- Blue Sky Studios
- Weta Digital
- Nickelodeon Animation Studios
Tabel perbedaan animasi 2D dan 3D
| Animasi 2D menyiratkan bahwa objek tersebut adalah dua dimensi. | Animasi 3D menyiratkan bahwa objek tersebut terlihat nyata |
| Animasi 2D terdiri dari karakter alias objek hanya dalam tinggi dan lebar. Dengan kata lain pada sumbu X (dimensi horizontal) dan sumbu Y (dimensi vertikal). | Animasi 3D terdiri dari objek dengan tinggi, lebar, dan kedalaman. Dengan kata lain, karakter bakal menjadi kontras nan realistis dengan karakter 2D. |
| Objek animasi 2D dibuat dengan metode menggambar tradisional. Setiap aktivitas karakter kudu dibuat bingkai demi bingkai dengan gambar tangan, juga disebut sebagai metode animasi sel. Namun, animator 2D saat ini menggunakan perangkat lunak dalam mengembangkan urutan tindakan. Tetapi membikin segmen tindakan pertama kudu dibuat dan perangkat bakal menghasilkan sisa urutan aktivitas secara otomatis. | Dalam animasi 3D, semuanya bakal dilakukan dalam perangkat lunak komputer nan tersedia. Pengembangan tersebut terdiri dari beberapa tahapan alias tahapan seperti modeling, texturing, lighting, rigging, rendering dll. |
| Animasi 2D datang dengan nilai nan lebih murah dibandingkan dengan animasi 3D lantaran Anda hanya memerlukan kandidat mahir nan dapat menggambar dan membikin sketsa dengan tepat. | Nah, biaya animasi 3D tergantung pada duit nan Anda keluarkan untuk rendering. Anda kudu bayar untuk setiap detik; itulah sebabnya kursus animasi 3d menuntut lebih dari saku Anda. Karena produk akhir kudu melalui beberapa langkah, Anda kudu mempunyai ahli nan terampil untuk hasil nan diharapkan. |
| Animasi 2D adalah tentang bingkai. | Animasi 3D adalah tentang gerakan. |
| Ini tidak cocok untuk gambar konseptual lantaran Anda hanya dapat merepresentasikan dalam dua dimensi. | Animasi 3D sempurna untuk kreasi konseptual lantaran menghasilkan semua tampilan tiga dimensi. Perangkat lunak ini membantu animator untuk membikin karakter terperinci nan berkonsentrasi setiap kemungkinan |
| Animasi 2D diterapkan secara luas dalam iklan, film, aktivitas kartun, situs web, kursus e-learning, teknik, dan lain-lain. | Animasi 3D banyak digunakan dalam game, film, medis, bioteknologi, dirgantara dll |
| Contoh: The Jungle Book, The Simpsons, Snow White | Contoh: The Incredibles, Toy Story, dan Transformers |
Itulah ulasan komplit tentang perbedaan animasi 2D dan 3D dari siipung.com , semoga berfaedah dan jangan lupa bagikan tulisan ini.
4 tahun yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·